
Kegiatan pelatihan guru ngaji TPQ oleh PGN-KB di Bandung Barat
Bandung Barat – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui sinergi bersama Persatuan Guru Ngaji Kabupaten Bandung (PGN-KB) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan keagamaan. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dalam Workshop Penguatan Kapasitas Guru TPQ yang digelar di wilayah Bandung Barat, dengan tujuan memperkuat peran guru ngaji dalam pendidikan karakter anak sejak dini.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan guru ngaji dari berbagai kecamatan, serta melibatkan narasumber kompeten di bidang pendidikan Islam dan manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Workshop membahas berbagai topik strategis, mulai dari metode pembelajaran Qur’an yang menyenangkan, manajemen kelembagaan TPQ, hingga etika dakwah di era digital.
PGN-KB dan Peran Guru Ngaji sebagai Agen Transformasi
Dalam sambutannya, Ketua Umum PGN-KB, H. Uya Mulyana, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas guru ngaji bukan hanya tentang kemampuan mengajar, tetapi juga memperkuat identitas mereka sebagai agen perubahan sosial.
“Guru ngaji hari ini harus menjadi pelita bagi masyarakat. Mereka tidak hanya mengajarkan Al-Qur’an, tetapi juga menjadi penggerak karakter generasi muda dan penjaga moral bangsa,” tegas H. Uya.
Dukungan Penuh dari Pemkab Bandung
Kegiatan ini juga mendapat perhatian khusus dari Bupati Bandung, H. Dadang Supriatna (Kang DS) yang sebelumnya telah meresmikan PGN-KB sebagai wadah resmi para guru ngaji di Kabupaten Bandung. Dalam berbagai kesempatan, Kang DS menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai fondasi pembangunan manusia yang berakhlak.
Melalui sinergi ini, Pemkab Bandung berharap bahwa kegiatan pelatihan seperti workshop TPQ ini bisa menjadi agenda rutin untuk memastikan para guru ngaji memiliki kapasitas profesional dan spiritual yang seimbang.
Bandung Bedas dan Masa Depan Pendidikan Keumatan
Selaras dengan visi besar “Bandung Bedas”, PGN-KB terus menggulirkan program-program pemberdayaan guru ngaji, mulai dari advokasi sosial, insentif, rutilahu, bantuan pendidikan, hingga pelatihan-pelatihan berkelanjutan seperti ini. Upaya ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat keagamaan mampu menghadirkan solusi konkret dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.