
Kang DS mendukung PGNKB dan guru ngaji di Bandung
Kabupaten Bandung — Dalam peradaban bangsa mana pun, guru selalu memegang peran penting sebagai agen perubahan. Namun dalam konteks keislaman dan masyarakat Indonesia, guru ngaji lebih dari sekadar pengajar ilmu; mereka adalah penjaga moral, pembentuk akhlak, dan pemantik semangat kebajikan di tengah masyarakat. Kutipan “Jika satu guru mengubah murid, seribu guru ngaji mengubah bangsa” bukanlah sekadar kata-kata, tapi realita yang tengah diwujudkan oleh PGN-KB (Persatuan Guru Ngaji Kabupaten Bandung).
PGN-KB sebagai wadah yang menghimpun para guru ngaji se-Kabupaten Bandung telah aktif memperkuat peran keagamaan di akar rumput melalui program-program edukasi keumatan, advokasi sosial, dan pendampingan warga. Mulai dari membantu guru ngaji yang sakit, mendampingi warga kurang mampu dalam layanan kesehatan, hingga mengupayakan akses pendidikan lanjutan bagi guru ngaji yang belum menebus ijazahnya.
Diresmikan langsung oleh Bupati Bandung H. Dadang Supriatna (Kang DS), PGN-KB lahir dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap peran strategis guru ngaji dalam membangun masyarakat yang beriman dan berdaya saing. Dengan mengusung nilai “Bandung Bedas”, PGN-KB terus bertransformasi menjadi motor penggerak dakwah yang penuh cinta, keteladanan, dan keteguhan hati.
Seorang guru bisa membentuk karakter satu murid. Tapi seribu guru ngaji—yang tersebar dari dusun ke dusun, dari madrasah ke mushala—mereka adalah penggerak perubahan sosial dan spiritual bangsa. Mereka membangun dari dalam jiwa, dari akar ke atas.
“Guru ngaji bukan hanya pengajar Al-Qur’an, tapi penjaga peradaban.”
— PGN-KB
Terkait:
PGN-KB Diresmikan Bupati Kang DS, Siap Majukan Pendidikan Keumatan