
Bah Yopi, Koordinator GN Dapil 6, mendampingi warga Pacet di RS Al-Ihsan
Kabupaten Bandung — PGN-KB News
Dalam derap langkah perjuangan Persatuan Guru Ngaji Kabupaten Bandung (PGN-KB), banyak sosok yang diam-diam memberi kontribusi besar di balik layar. Salah satunya adalah Bah Yopi, Koordinator Daerah Pemilihan (Kordapil) 6 yang dikenal dekat dengan para guru ngaji dan masyarakat di wilayah Pacet dan sekitarnya.
Membela Guru Ngaji hingga Garis Terdepan
Peran Bah Yopi bukan sekadar administratif. Ia dikenal sebagai penggerak lapangan yang selalu turun langsung dalam berbagai kondisi darurat sosial. Salah satu momen yang paling menyentuh adalah ketika ia mendampingi seorang ibu guru ngaji dari Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, yang harus menjalani operasi sesar mendadak di RS Al-Ihsan. Di tengah kendala BPJS tidak aktif dan biaya operasi mencapai Rp13 juta, Bah Yopi berhasil mengadvokasi hingga seluruh biaya ditanggung — tanpa pungutan.
“Ini Bukan Tentang Saya, Tapi Tentang Tugas Kita Menjaga Guru Ngaji”
Bah Yopi kerap menolak disebut pahlawan. Baginya, membantu guru ngaji adalah bagian dari amanah dan tanggung jawab moral.

“Kita ada di PGN bukan untuk cari nama, tapi untuk menjaga kehormatan guru-guru ngaji yang selama ini jadi tulang punggung moral masyarakat,” ungkapnya dalam sebuah wawancara singkat.
Aktif di Komunitas, Dekat dengan Warga
Bah Yopi juga dikenal akrab dengan masyarakat akar rumput. Ia sering hadir dalam kegiatan sosial, mendatangi rumah warga yang membutuhkan pendampingan, hingga menginisiasi bantuan darurat untuk guru ngaji yang sakit, terlilit administrasi kesehatan, atau mengalami krisis ekonomi.
PGN Bukan Sekadar Organisasi, Tapi Perisai untuk Guru Ngaji
Sebagai Koordinator Dapil 6, Bah Yopi memperkuat pesan PGN-KB bahwa organisasi ini bukan hanya platform keagamaan, tapi juga jaringan sosial yang kuat dalam mendampingi para guru ngaji. Ia juga aktif membina para relawan lapangan agar bisa menjadi mata dan telinga PGN-KB di setiap desa.